Perempuan dan Kemerdekaan
Aku barusan telfon-telfonan ma temen aku,katanya barusan dia di pecat dr tempat kerjanya,cuma karena dia baru 1 bulan ini memakai hijab..sedih ya..
Aku berfikir,Wanita adalah makhluk ciptaan Allah dengan fitrah yang berbeda dari pria. Wanita adalah ibu,istri,putri,saudara perempuan,bibi bagi laki-laki. Laki-laki dan perempuan mengemban kewajiban sebagai kahfilah di muka bumi,karenanya harus saling bekerja sama dalam menjalani kehidupan.
Yang menjadi pertanyaan bagi aku,adalah sejauh mana wanita memiliki kebebasan dalam berkiprah?
Kata Ustadz Yusman,di negeri Barat,sering kemerdekaan atau kebebasan wanita diberikan tanpa batasan yang jelas. Padahal dengan kondisi seperti bukannya akan mengangkat derajat wanita, tapi justru menjatuhkannya. Ada juga budaya masyarakat yang sangat mengengkang kebebasan wanita. Sebagai contoh wanita tidak boleh menuntut ilmu, wanita tidak boleh keluar rumah, wanita adalah hak mutlak laki-laki...huuuu untung semua di keluarga aku tidak seperti itu.
Menurutku, Islam sebagai agama Rahmatan lil alamin,hadir memberi jawaban yang sempurna. Islam menetapkan adanya persamaan antara laki-laki dan wanitadalam sejumlah hak dan kewajiban. Kalaupun ada beberapa perbedaan,hal itu dimaksudkan untuk menhormati fitrah asal kejadian manusia,berikut pula perbedaan fungsi-fungsi yang dibangun diatasnya.
Firman Allah dalam Al-Quran " Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal diantara kamu,baik laki-laki ataupun wanita " ( aali-Imraan : 195 )
dan " Barangsiapa yang mengerjakan amal sholeh,baik laki-laki ataupun wanita dalam keadaan beriman,sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik " ( an-Nahl : 97 )
Selain itu, Islam juga menyatakan bahwa ilmu itu wajib bagi muslim dan muslimah. Maka jangan heran dech,jika saat ini sudah banyak wanita yang mancapai gelar S2,S3 bahkan juga Professor. Tapi tetap ilmu yang bermanfaat dan tidak bertentangan dengan fitrahnya. Menuntut ilmu itu tidah terbatas terbatas hanya melalui pendidikan formal saja, tapi juga bisa melalui membaca atau belajar informasi lainnya. Membaca buku harus dibiasakan dari usia dini. Selain itu, wanita juga berhak mendapatkan kemerdekaan Ibadah.
Kondisi lingkungan dan masyarakat saat ini membuat wanita kehilangan harga dirinya jika tidak hati-hati dalam melangkah. Kebebasan jangan samapai kebablasan. Wanita harus tetap pandai menempatkan diri pada posisi dan kondisi bagaimanapun. Selama berpegang pada ajaran Islam,maka kebebasan wanita akan membawa keindahan, tidak hanya untuk dirinya tapi juga untuk keluarga dan masyarakat.
Makanya,sebaiknya kita mencontoh para muslismah di zaman Rasulullah dulu. Mereka adalah ibu,istri,anak dan anggota masyarakat yang baik. Wanita juga ikut ke medan perang. Andil mereka sangat besar dalam merawat pasukan perang yang terluka. Aisyah adalah wanita yang sangat cerdas, berilmu tinggi tapi kodratnya untuk menjadi istri sholehah tetap bisa menjalani. Khodijah adalah pedagang yang sukses, tapi ia tetap mendidik dan merawat anak-anak dan suaminya dengan baik..
Ayooo...temans, sudah saatnya perempuan bangkit,menggunakan kebebasan yang ada untuk berjuang dijalan Allah...
No comments:
Post a Comment